Obyek wisata di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), identik
dengan wisata budaya. Sementara itu, daya tarik wisata alam adalah
pantai. Padahal, di Sumba Barat terdapat Taman Nasional Manupeu Tanah
Daru.
"Masing-masing taman nasional di Indonesia punya ikon
sendiri-sendiri. Kita ada air terjun Lapopu. Air terjun ini akan
menjadi ikon Taman Nasional Manupeu Tanah Daru," kata Kepala Taman
Nasional Manupeu Tanah Daru (TNMT) Kippun Simbolon di Waikabubak, ibu
kota Kabupaten Sumba Barat.
Sayangnya akses menuju taman nasional
ini masih susah. Berdasarkan pantauan Kompas.com, jalanan belum
beraspal sehingga perlu usaha ekstra bagi mobil yang melewati jalan
menuju TNMT.
Bahkan sebelumnya tidak ada jalan sehingga
pengunjung yang ingin masuk harus berjalan kaki menuju air terjun
Lapopu. Menurut Victor, polisi hutan di taman nasional tersebut,
pembukaan jalan yang masih berbatu tersebut dipersiapkan untuk jalanan
aspal.
"Tahun ini jalanan mau diaspal. Jalanan baru dibuka sekitar 1 tahun lalu. Dulu harus jalan kaki," katanya.
Dengan
pembukaan jalan tersebut, pengunjung hanya perlu berjalan kaki 600
meter menuju air terjun. Hanya saja jalan setapak masih berupa tanah,
lalu melewati bebatuan tepi sungai, dan meniti jembatan bambu sederhana.
Di
musim hujan, debit air lumayan deras. Sementara itu di musim kemarau,
pengunjung dapat berenang di bawah air terjun. Namun, perlu diingat
bahwa di sekitar air terjun tidak tersedia fasilitas MCK (mandi, cuci,
kakus).
"MCK akan dibangun di dekat air terjun. Jadi, kalau ada
yang mau mandi di sungai, mudah nanti mencari tempat untuk ganti," tutur
Victor.
Ia melanjutkan, jalan setapak menuju air terjun akan
diperbaiki agar lebih mudah bagi pengunjung untuk mencapai air terjun.
Pos untuk menerima pengunjung juga akan dibuat di area masuk taman
nasional. Selama ini, wisatawan yang ingin masuk ke taman nasional harus
datang ke kantor taman nasional untuk izin masuk.
Jika Anda
penggemar wisata alam atau pencinta alam, air terjun Lapopu patut Anda
kunjungi. Medan yang sulit akan terbayar dengan keindahan air terjun dan
kesejukan khas hutan. Selain air terjun, taman nasional dengan luas
54.000 hektar tersebut juga cocok untuk bird watching, camping, dan
wisata gua.
"Turis-turis asing biasanya datang untuk bird watching," kata Victor.
Sementara
itu, camping lebih banyak diminati anak-anak sekolah. Kippun menuturkan
bahwa masyarakat umum dapat masuk ke taman nasional, tetapi harus
melalui izin. Hal ini karena TNMT tidak cocok untuk pariwisata massal.
Namun,
pihaknya berencana untuk terus mengembangkan potensi wisata di TNMT
agar semakin banyak wisatawan yang mengenal TNMT. Salah satunya adalah
dengan mengembangkan rute wisata di TNMT.
Kita pun sendiri berharap
pariwisata di Pulau Sumba dapat berkembang. Hanya, lanjutnya,
pengembangan pariwisata di Pulau Sumba perlu kerja sama empat kabupaten
yang ada di Pulau Sumba dan membentuk badan promosi pariwisata bersama.
"Sumba
ini jaraknya hanya satu jam dari Bali. Bagaimana cara menarik
turis-turis di Bali untuk lanjut wisata ke Sumba," ungkapnya.
Ia
menambahkan bahwa tiap-tiap kabupaten tidak bisa berdiri sendiri-sendiri
jika menyangkut pariwisata. TNMT sendiri dengan luas 54.000 hektar
mencakup tiga kabupaten, yaitu Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba
Timur.
Di Pulau Sumba terdapat empat kabupaten, yaitu Sumba Barat
Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba Timur. Sumba Barat Daya dan
Sumba Tengah merupakan kabupaten-kabupaten hasil pemekaran dari Sumba
Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar