Selasa, 27 Maret 2012

FLORA DAN FAUNA PULAU SUMBA


Flora
Pada tahun 2006 hutan rapat yang tersisa di Pulau Sumba hanya sekitar 10% dari luas daratan Pulau sumba. Salah satu bagian hutan yang masih memiliki fungsi utamanya adalah kawasan hutan Taman Nasional Manupeu Tnah Daru dimana 63% berada di wilayah Kabupaten Sumba Tengah. Degradasi kawasan hutan terjadi karena adanya kegiatan pembakaran padang rumput dan perladangan berpindah. degradasi hutan secara lambat ataupun cepat akan menyebabkan perbedaan sumber pendukung kehidupan jenis burung dan satwa lain khususnya bagi kelangsungan hidup terutama ketersediaan pakan dan tempat bersarang.
Taman Nasional Manupeu Tanah Daru memiliki tipe vegetasi yang merupakan Hutan Hujan Semi Awet Hijau, Hutan Primer, dan Hutan Musim Perbukitan. Di kawasan TNMT memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi serta mendukung jenis-jenis flora dan fauna endemik khususnya burung. Beberapa jenis flora yang ada antara lain : Marra (Trameles nudiflora R. Br.), Delo Metung (Palaquium sp.), Injuwatu (Pleiogynium timoriense DC. Leenh), Kaduru Bara (Palaquium obtusifolium Burck), Manera (Aglaia eusideroxylon K. et. V.), Nggoka Bara (Chinocheton sp)., Ulukataka (Agalia odoratissima BI), Kesambi (Schleicera oleosa), serta jenis rumput-rumputan seperti Alang-alang (Imperata cylindrica L. Beauv) dan Lantana (Lantana camara). Pada lokasi Praimahala juga ditemukan habitat tumbuh bunga bangkai (Amorphopallus sp.) yang berkembang dengan umbi dan masa tumbuh tanaman ini bisa mencapai 3-5 tahun.


Fauna
Jumlah spesies fauna di kawasan TNMT sebanyak 223 jenis burung, 8 diantaranya jenis endemik spesies dan 23 endemik sub spesies dan 23 jenis mamalia. Selain spesies burung terdapat 7 spesies kupu-kupu endemik Sumba, dari sebanyak 57 spesies teridentifikasi, terdapat 4 spesies reptil dan 2 spesies amfibi endemik.
Julang Sumba
Kakatua jambul-jingga
Beberapa spesies fauna endemik antara lain : Kakatua jambul-jingga (Cacatua sulphurea citrinocristata), Julang Sumba (Aceros everitti), Punai Sumba (Treron teysmanii), Punggok wengi (Ninox rudolfi), burung hantu Sumba (Ninox sumbaensis), Sikatan Sumba (Myzomela erythocephala), Burung Madu Sumba (Nectariana buettikoferi), Walik rawamanu (Ptilinopus dohertyi) sedangkan dari jenis mamalia adalah Rusa timor (Cervus timorensis). Beberapa satwa umum penghuni hutan lainnya diantaranya kera (Macaca carius), Babi hutan (Sus vitatus), Ayam hutan (Gallus galus) dan ular sanca (Python reticulatus).
Lokasi pesebaran fauna sebagai habitat burung endemik ada di kawasan hutan Desa Manurara, Tanamodu, Konda Maloba, Umbulangang, Padiratana, Watumbelar dan Umamanu. 

1 komentar: